Konsistensi Anies Baswedan dalam Gerakan Perubahan
Oleh: dr. Chairil Anwar, Sp.An
Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Maka sungguh mengherankan jika ada yang tidak sepakat dengan Gerakan Perubahan. Sebuah Gerakan di mana beragam kemajuan menjadi sesuatu yang kita cita-citakan bersama. Anies Baswedan, menjadi sosok tokoh “Gerakan Perubahan” yang bisa menjadi teladan bagaimana ide-ide perubahan, sikap dan amal perubahan dijalankan.
Pilpres 2024 sebenarnya momentum Gerakan Perubahan itu, sayangnya Anies Baswedan belum berkesempatan menjadi Presiden RI 2024.
Pemilu yang dinilai syarat dengan politik dinasti, nepotisme dan kecurangan memang tampak di depan mata. Sayangnya, Mahkamah Konstitusi (MK) seolah menutup mata atas segala ketidakberesan dan kecurangan pemilu yang terjadi. MK tetap mengesahkan Prabowo dan Gibran menjadi pemenang dalam pilpres 2014 kali ini.
Kabar baiknya, Anies Baswedan berbesar hati. Datang memberikan ucapan selamat kepada capres dan cawapres terpilih.
Apakah dengan begitu Gerakan Perubahan berakhir?
Tentu tidak. Perkembangan terbaru, Anies Baswedan terus membersamai rakyat yang pro terhadap Gerakan Perubahan. Arus bawah pendukung Gerakan Perubahan terus bergerak, berdiskusi, bersilaturahmi, tukar pendapat tentang kelanjutan Gerakan Perubahan. Singkat kata, Gerakan Perubahan perlu terus dijalankan. Tidak boleh berhenti.
Ada banyak opsi yang ditawarkan. Mulai dari usulan pembentukan Yayasan Gerakan Perubahan, Koperasi Gerakan Perubahan, Perkumpulan Gerakan Perubahan, Ormas Gerakan Perubahan, sampai kepada pendirian Partai Gerakan Perubahan. Semuanya itu masih mengalir, menjadi bahan pembicaraan mereka yang masih menginginkan keberlanjutan Gerakan Perubahan.
Saya, tentu senang dan gembira dengan perkembangan ini. Seperti yang sudah saya singgung di awal. Bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan. Maka, tak ada kata henti untuk terus menggelorakan Gerakan Perubahan. Perubahan, harus menjadi bagian dalam kehidupan kita. Satu hal yang paling penting, tentu kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk perubahan ini.
Kontribusi ide dan pemikiran menjadi satu hal penting, kontribusi tenaga menjadi hal penting lainnya. Juga kontribusi harta menjadi bagian yang perlu terus digalakkan. Bagaimana kita menghilangkan anasir-anasir kecintaan duniawi. Lantas, kemudian enteng memberikan kontribusi harta (jihad harta) untuk sebuah perubahan yang kita cita-citakan. Hanya dengan kontribusi yang komprehensif ini Gerakan Perubahan menjadi mungkin untuk diwujudkan.
Semuanya itu selaras dengan spirit Alquran Surat Al Hujurat ayat ke-15 yang bahkan menyebut jihad harta sebelum jihad fisik.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Semoga, kita semua tetap terus berkontribusi terhadap perubahan. Tentu sebuah perubahan yang mengarah kepada perubahan umat (Islam) agar lebih sejahtera, mandiri, berdaulat dalam keimanan kepada Allah SWT.