Selain Allah swt, berada atau senantiasa mengalami perubahan. Perubahan karena itu merupakan keniscayaan bagi setiap makhluk (ciptaan).
Dalam pidato Apel Siaga Partai Nasdem, Calon Presiden yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan Partai Nasdem itu menyuguhkan sesuatu yang “berbeda”.
Beliau menyampaikan pesan kepada publik secara luas, bahwa Allah, Tuhan Yang Maha Esa tidak menganggur. Dia senantiasa “aktif” memelihara alam semesta. Dia adalah pemilik dan sekaligus penguasa Tertinggi. Dia tempat bergantung segala sesuatu. Kepada-Nya lah semua makhluk seharusnya memohon pertolongan, bimbingan, perlindungan.
Memperlihatkan bahwa seorang Anies Rasyid Baswedan mengerti dan memahami serta menyadari arti dan kedudukan dari sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam doanya, Anies Rasyid Baswedan memohon agar segenap Bangsa Indonesia diberikan pertolongan dalam menghadapi berbagai ujian, berbagai tantangan, berbagai kesulitan, agar dimudahkan menghadapi semua itu, bagi terwujudnya keadaan yang lebih baik.
Siapa pun yang menyimak dengan mengedepankan hati dan pikiran yang jernih akan memahami, bahwa seorang Anies Rasyid Baswedan telah menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, pesan kemanusiaan, pesan kebudayaan, pesan yang berisi ajakan untuk mengawal agenda-agenda perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
Bagi mereka yang memiliki hati dan menggunakan akal pikiran yang sehat akan mengerti dan memahami bahwa pesan-pesan perubahan dan perbaikan, telah disampaikan dengan cara yang santun, dengan cara yang penuh hikmah kebijaksanaan. Sehingga tidak menimbulkan resonansi politik yang “gaduh”.
Anies nampaknya memahami benar, bahwa iblis yang bersemayam dalam nafsu manusia, jangan “dibangunkan”. Sebaliknya, iblis yang bersemayam dalam nafsu manusia itu, hendaknya dikendalikan dengan menghadirkan kesadaran spritual mereka, agar fitrah diri mereka menjadi lebih kuat, untuk mengatasi iblis mereka.
Substansi doa yang disampaikan menyasar segmen-segmen sosial yang beragam. Seolah Anies ingin mengatakan bahwa tiap profesi, tiap pekerjaan memiliki peran dan fungsinya dalam memajukan bangsa. Sehingga negara harus hadir mengayomi setiap segmen sosial yang beragam. Segmentasi sosial bukanlah ancaman, ia adalah kekuatan yang mempersatukan. Keberagaman adalah modal sosial yang harus dipadukan dalam gerak langkah pembangunan.
Law order ( keteraturan berdasarkan hukum), “distribution of welfare” (distribusi kesejahteraan), “social of justice” merupakan kunci dalam mewujudkan peace and prosferity (kedamain dan kesejahteraan) nampak secara “inhern” tersampaikan dengan sistematis dalam keseluruhan pidatonya.
Empat kata kunci dalam proses mewujudkan tata kelola kehidupan kebangsaan yang selama ini alfa dihadirkan oleh negara.
Excellent, brilliant, kiranya itulah kata yang tepat untuk meringkas pidato yang disampaikan Calon Presiden 2024 itu.
Tentu saja bagi yang memahami makna untaian doa yang disampaikan, akan meng-aminkannya.(Hasanuddin).